Berlari mencari cahaya yang sempat terlihat di ujung mata
ketika senja, aku hanya diam kerena cahaya itu tampa menoleh terus saja
meninggalkan, haltersebut terjadi setiap kali aku membuka mata sampai mednutup
mata berulang dan terus berulang. Apakah cahaya itu malu di ikuti manusia
sepertiku? Mungkinsaja benar cahaya malu, malu terhadapku yang terlalu kotor
untuk terkena cahaya. Aku mulai berontak terhadap waktu yang terus berulang aku
berlari tampa memejamkan mata mengejar terus sang cahaya yang malu terhadapku. Ketika
kemewahan di samping kanan kiriku aku tak peduli yang penting bagiku cahaya tidak malu ketika memperlihatkan
wujudku yang kotor dan hina. Tapi sungguh cahaya memang dendam padaku ia tetap
saja menjauhiku, apa aku harus menyerah dan pasrah terhadap kemewahan yang akan
membuatku tambah kotor dan bau? Sepertinya memang aku harus mendengar kata ibu
bersihkan dulu dirimu ketika mau bepergian apalagi mengejar cahaya.
Setelah sadarku akan perkataan ibu aku mulai mecari sungai
susu untuk berendam dan melucuti kotor dan bauku, setelah aku menemukan sungai
itu yang berada jauh di ujung tempat terdalam dari gua tergelap, aku langsung
terjun kedalam sungai itu dan melucuti kotorku, terlihat dengki, iri, sombong
meninggalkan tubuhku. Apakalian tahu tentang tempat itu? Saya sarankan bagi
yang tidak suka akan kesakitan maka jangan sekali kali mencari tempat itu,
sebelum kalian melihat mulut gua kalian akan di hadang hutan belantara yang di
dalamnya banyak hewan buas yang di pimpin oleh satu raja hewan yang bernama
sombong, jika bertemu dengan hewan buas ini kalian tidak akan pernah
satukalipun bisa menemukan gua yang di dalamnya terdapat sungai susu untuk melucuti
kekotoran, tetapi jangan takut raja hewan tersebut tidak akan bisa medlihat
manusia yang hatinya penuh rasa syukur. Tetapi yang mempunyai rasa syukur juga
jang berbangga hati dan tenang masuk hutan ini karena penjaga atau panglima
dari raja hewan ini sangat mengerikan ia akan melukaimu tampa segan membunuhmu
dan membuangmu ke jurang htam tampa dasar, jurang itu bearada di tengah
kebahagiaan yang di kelilingi sorak sorai yang akan memperdayamu dan akan
membuatmu mabuk dengan mudah kau di giring kejurang itu. Sekali lagi saya
sarankan untuk yang tidak punya keberanian jangan sekali kali mencari gua itu.
Benar saja setelah membersihkan di sungai susu itu perasaan
menjadi tenang badan pun bersih bersinar bak para dewa yang meluluhkan setiap
manusia, akupun mulai meninggalkan goa itu dan kelaur untuk mengejar cahaya
kembali tetapi hutan itu malah meninggi dan terus saja menghalangiku, hanya
saja aku tidak pernah bertemu hewan buas apapun tetapi pepohonan kemewahan dan
rumput kekayaan terus saja medlilit di telinga supaya aku jangan mengejar
cahaya, percumah katanya setelah kau dapatpun cahaya akan terus menjauh, aku
hiraukan dan mencoba pokus, tetapi sebelum aku keluar dari hutan itu aku
dihalangi oleh mahluk yang mengaku malaikat, beserta jajaran manusia, tetapi
anehnya ketika aku terus berjalan mereka seperti yang silau dan seperti yang
menjauhiku, sampailah aku di ujung pintu keluar hutan tersebut, aku sempatkan
menoleh mahluk yang mengaku malaikat itu, ternya itu adalah ibis beserta raja hewan dan panglima-panlimanya. Sekarang
aku sadar di dunia ini iblis bisa mengaku sebagai malaikat, baik-baik mereka tetapi
ternyata mereka menyeret kita ke jurang gealap tampa dasar yang berada di hutan
tersebut.
Tampa pikir panjang aku segera melihat cahaya dan
mengejarnya kemabali, tampa disadari lariku semakin kecang dan cahayapun mulai
bisa memperlihatkan tubauhku, aku merasa senang pelangi kanan kiri seolah
mednyemangati supaya aku terus berlari tampa henti, aku tak tahu tujuan lariku
ini, hanya saja hatiku menuntun untuk terus berlari tampa henti, banyak hal
indah yang terlewati, dari negri-negri, kerajaan-kerajaan bahkan
pedesaan-pedesaan terindahpun terlewati, setelah merasa cukup panjang lariku
aku mecoba melihat kebelakang ternyata banyak juga orang yang mengikutiku
berlari, dan ternyata tubuhku memantulkan cahaya sdehingga orang-orang yang
berlari di belakangku tidak terlalu kesulitan meliahat, dan yang terdekat
dariku ketika bderlari adalah seorang wanita, iapun memantulkan cahaya campuran
dari cahaya nya dan cahayaku, sehingga cahaya yang wanita itu pantulakan
layaknya cahaya bulan dan orang orang dibelakangnya bilang wanita itu dengan
sebutan cahaya malam, lama kelamaan dalam berlari aku dan sang cahaya malam
berbegangan tangan.
Berjalanan dengan bergandengan tanganternyata mempermudah
laripun semakin cepan untuk mengejar cahaya dan orang orang yang lari bersama
kamipun semakin banyak jumlahnya waktu masih terus berjalan tetapi kami mulai
kelelahan seiring jauhnya berlari, tetapi beruntungnya manusia yang mengejar
cahaya ia akan bisa mengeluarkan cahaya dalam dirinya, karena sepanjang larinya
ia mengisi dirinya dengan cahaya, seperti charger saja ternyata lari mengejar
cahaya. Aku dan cahaya malampun terdiam dikelelahan dan menyuruh orang yang di
belakang untuk melanjutkan pengejaran. Kami tertidur entah samapai kapan,
mungkin sampai sang cahaya memanggil kami. Wahai para penerus kami teruslah keajar
cahaya dan ingat suatau saat kita akan di abnggil olehnya, setelah itu kita
akan hidup bersamanya selama-lamanya.
Posting Komentar