Menyapa awan yang menghitam di sela pepohonan
Teriakan orator yang menghantam gedung DPR tak mampu menyadarkan bangkai yang berbunga
Halilintar selalu teriak disela-sela kesempatan, sungguh batu tak bertelinga melenggang santai tanpa dosa
Tulisan-tulisan itu halilintar yang hanya menyadarkan mata yang berhati, dan kau?
Termasukkah kau sibuta yang di giring ke neraka
Ataukah kau pejuang pencari harapan surga

Menyapa lagi awan yang menghitam di sela pepohonan
Mereka membicarakan manusia yang kehilangan identitasnya
Nampak tak ada beda dengan hewan, tak ada mulia, tak ada akal
Bertarung saling memakan untuk menguasai wilayah berkawanan dan berkoloni
Manusia.....
Mana manusia
Halilintar menyapa 
Bagi ia yang punya telinga

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama