Maka dijadikanlah atasmu kebanggaan, dari pencapaian dalam hidupmu sebagai ujian. Celakalah jika kau anggap itu adalah hasil usahamu/tidak bersyukur. Kemudian munculah perlombaan-perlombaan mengukur kemampuan dari berbagai bidang, berulang ulang ada yang setahun sekali dua tahun sekali bahkan lima tahun sekali, seperti itu terus sampai batas yang di tentukan. Dari sana semakin jelaslah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah main-main/sendaugurau/sementara. Apakah akan terlena dengan sesuatu yang main-main/sendagurau/sementara dengan melupakan sesuatu yang abadi/nyata/sesungguhnya?

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama