Bukankah engkau yang mengantarku? Dikala hujan jadi duri di ibukota.
Ternyata kau baik hati membolehkanku duduk didepan sedang kau capek mendayuh dibelakang.
Untung hujan sahabatmu sehingga layaknya sahabat kalian saling sapa dan bencanda ria dikala waktu masih memperbolehkan untuk itu.
Aku iri dengan keakraban kalian rasanya dunia ini kalian pegang dan aku seperti tak pernah ada.
Sampai ditujuan aku pandang kebelakang dan memang kasihan kau dan perut keroncongannya menyuruhku untuk memberi tambahan.
Selama lego pulau belum tersusun rapih dan memperlihatkan keindahan garuda tidak akan terbang dengan kebanggaan.
Tukang beca perut keroncongan banjir duri di ibukota akan jadi pemandangan ketika nembuka dan menutup mata.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama