Bisakah kita menjamin bahwa kita yang paling benar di hadapan tuhan? Bisakah kita menuduh orang yang di kucilkan itu adalah sesat/jelek sehingga kita tertawa membicarakannya? Sungguh kitalah yang celaka dengan semua prasangka kita. Jika kita berada dalam kelompok/kumpulan seperti itu maka kita termasuk kedalamnya jika kau sayang sadarkanlah, jika tak bisa maka tinggalkanlah karena itu akan menjadi pemberat kejelekan kita nanti, karena selama masih bersama kita tak bisa mengingatkan malah terbawa suasana menertawakannya. Jika kau yang di tertawakan itu maka biarkanlah fokus pada keimanan dan ketakwaanmu karena sungguh tuhan kita hanya melihat manusia dari ketakwaannya bukan jabatan/kemampuan/kecerdasan dst. Biarkanlah itu kehidupan mereka dan mereka sendiri yang bertanggung jawab atas kehidupannya.
Diajar #maca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama