Waktu yang ini dan yang itu hanyalah kiasan dari ke panaan kala ini adalah tua kala itu adalah muda hanyalah ayat alat berpikir untuk kaum yang beriman. Sambil duduk ku pandangi bocah bocah yang bermain sebelum belajar ngaji di satu masjid yang di surgakan bagi para penghuni yang selalu takbir meng agungkan tuhannya. Mereka selalu bahagia tampa di bebani hutang dan harga beras apalagi penghasilan yang kian hari kian tak pantas, mereka hanya tertawa dengan riang.
Sempat aku memerhatikan pembicaraan mereka yang ringan penuh kebahagian dan candaan, sungguh aku iri pada masa ini. Dulu aku juga seperti mereka hanya saja aku tak pernah ingat apa yang aku bicarakan setiap waktu ketika pengajian belum dimulai.
Kebahagian yang hangat tampa di campuri idiologi kotor para pilosof yang mencari kebenaran dan kebaikan dengan akalnya.
Sekarang para filosof bergerak dan menari-nari di otak dan setiap gerakku. Apa benar, apa baik? Pertanyaan yang keluar dari keharusan selalu terlontar.
Mereka bocah yang masih suci hati dan pikirannya tanpa sadar ada yang menuntun mereka menuntun pola pikir mereka, dengan tontonan nyanyian dan pelajaran yang kadang terasa dan berjarat ketika usia sampai pada akal yang membebaskan pikiran...tuhan jaga mereka dengan bimbinganMu.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama