Coba katakan, sepadankah?
mimpi yang terusir dari tidur dengan khayalan yang hampir nyata
ini bukan soal ocehan si pembuat onar jeruji besi yang dulunya di puja puji
tapi ratapan pengemis yang ternodai recehan kata-kata

coba tanyakan pada elang yang tertembak itu, negri apa ini?
sampai-sampai kata menangis untuk menggambarkannya dan kalimatpun di aborsi.

aku bingung melawan khayalan yang nyata ini, hanya pikiran saja yang berontak. karena semua kata terpenjara kemewahan.

pengarang sayang nyawa. hanya tangisan kata-kata yang membuatnya merasa bersalah.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama